Mikro ekspresi Gibran tunjukkan ‘sadness’ saat pelantikan

Mikro ekspresi adalah ekspresi wajah yang sangat kecil dan sulit untuk diamati oleh orang biasa. Namun, bagi para ahli psikologi, mikro ekspresi bisa memberikan petunjuk penting tentang perasaan seseorang. Baru-baru ini, saat pelantikan sebagai Wali Kota Surabaya, Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, diduga menunjukkan ekspresi sedih di wajahnya.

Gibran, yang sebelumnya dikenal sebagai pengusaha sukses dan pemilik restoran terkenal di Surabaya, terlihat serius dan agak murung saat dilantik sebagai Wali Kota Surabaya. Meskipun dia mencoba tersenyum, namun ekspresi sedih terlihat jelas di wajahnya. Hal ini menimbulkan spekulasi di media sosial tentang apa yang sebenarnya dirasakan oleh Gibran saat itu.

Beberapa orang berpendapat bahwa Gibran mungkin merasakan tekanan dan tanggung jawab yang besar sebagai seorang pemimpin kota. Sebagai seorang yang masih relatif muda dan baru dalam dunia politik, Gibran mungkin merasa tertekan dengan tugas-tugas berat yang harus diemban sebagai seorang Wali Kota Surabaya.

Namun, ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa ekspresi sedih Gibran mungkin tidak sepenuhnya berasal dari tekanan pekerjaan, melainkan dari perasaan kehilangan orang yang dicintainya. Beberapa waktu sebelum pelantikan, Gibran kehilangan ibunya, Ibu Iriana, yang meninggal karena penyakit kanker. Kehilangan orang yang dicintai tentu akan meninggalkan luka yang dalam di hati seseorang, dan mungkin saja ekspresi sedih Gibran saat pelantikan adalah cerminan dari rasa kehilangannya.

Meskipun hanya sebatas spekulasi, mikro ekspresi yang ditunjukkan oleh Gibran saat pelantikan sebagai Wali Kota Surabaya memberikan gambaran bahwa di balik senyum dan keberhasilannya, ada perasaan lain yang mungkin tidak terlihat oleh banyak orang. Hal ini mengingatkan kita bahwa setiap orang, termasuk pemimpin, juga manusia yang memiliki perasaan dan emosi yang kompleks.

Sebagai masyarakat, kita seharusnya lebih peka terhadap perasaan dan emosi orang lain, terutama kepada para pemimpin yang bertanggung jawab atas nasib dan kesejahteraan kita bersama. Semoga Gibran dan para pemimpin lainnya dapat mengatasi tekanan dan tantangan yang dihadapi dengan baik, serta tetap mampu menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi dan integritas.